🐊 Hukum Kakak Laki Laki Mencium Adik Perempuan

Menyikapi Saudara Ipar Laki-laki yang Tinggal Serumah - Buya Yahya Menjawab - YouTube. Apakah Adik Ipar dapat membatalkan wudhu? | Yusufalmustafa. Best Betul Jadi Lelaki, Kahwin Dengan Kakak, Adik Pun Dapat" Saudara Ipar bukan Mahram | Konsultasi Agama dan Tanya Jawab Pendidikan Islam. Ini Hukum Bersalaman dengan Lawan Jenis dalam Islam

Tara Basro membagikan potret berisi momen pernikahannya dengan Daniel Adnan. Foto Instagram/tarabasro Jakarta - Kabar viral menghebohkan media sosial setelah tersebar sebuah video yang menampilkan Direktur Utama Bank Nusa Tenggara Barat NTB Syariah, Kukuh Rahardjo tengah meminta izin istri untuk menikah lagi atau gadis yang akan dinikahi Kukuh untuk dijadikan istri kedua merupakan adik dari istri pertamanya yang bernama Kartika Dewi video tersebut, suara istri pertama menangis sembari mengiyakan sag suami untuk berpoligami. Ia juga meminta agar Kukuh dapat bersikap adil pada dirinya dan anak-anak."Berjanji bersikap adil, berjanji ayah akan menerima bunda, adik, anak-anak dan seterusnya," tutur istri pernikahan tersebut dalam Islam?Dilansir dari Tebuirung Online, hukum laki-laki menikahi perempuan kakak beradik sekandung dan satu Wali Nikah adalah tidak sah dan akadnya fasid atau rusak. Pendapat ini sesuai dengan empat mazhab, baik Mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i dan dari Kitab al Fiqh ala al Madzahib al Arba’ah, Juz 4, Halaman 68-74, terbitan Daar el Fikr dijelaskan secara rinci seperti di Mazhab Hanafi“Kalau yang dimaksud tersebut adalah mengumpulkan dua orang perempuan yang bersaudari kandung, maka hukumnya tidak boleh atau tidak halal. Tetapi kalau yang dimaksud itu, mengumpulkan dua akad dengan perempuan yang berbeda, beda wali nikah, beda mahar maka Mazhab Hanafi membolehkannya atau sah nikah nya”.Contohnya, ketika ada seorang laki-laki menikahi seorang perempuan yang punya anak perempuan dari suami sebelumnya, karena akibat perceraian atau si suami sebelumnya itu meninggal. Lalu si laki-laki ini menikahi perempuan itu dan anak dari perempuan itu sekaligus, karena ini beda wali nikah dan beda nasab, maka yang demikian ini boleh dikumpulkan menjadi satu pernikahannya. Karena hal ini, keduanya perempuan itu dan anak perempuannya, bagi si laki-laki itu adalah wanita Ajnabiyah, perempuan Mazhab MalikiKalau yang dimaksud mengumpulkan dua bersaudari sekaligus, maka mutlak haramnya, dengan kata lain tidak sah pernikahannya. Akad yang dianggap sah, adalah akad yang pertama, sedangkan akad setelahnya termasuk akad yang fasid atau rusak dan tidak itu, jika seorang laki-laki menikahi seorang perempuan karena ditinggal mati atau bercerai, yang punya anak perempuan, lalu keduanya dinikahi si laki-laki, Mazhab Maliki berpendapat bahwa pernikahan itu juga haram atau tidak sah. Karena menikahi anak dari perempuan itu sama saja haram jika ibunya juga dinikahinya. 3. Mazhab Syafi’iMengumpulkan dua bersaudari sekaligus dan menikahinya maka mutlak keharamannya, atau akadnya tidak sah. Bagaimana jika seperti kasus di atas, misalnya menikahi seorang perempuan yang punya anak perempuan. Keduanya dinikahi oleh si laki-laki? Dalam Mazhab Syafi’i, pernikahan yang sah itu adalah akad nikah yang pertama. Kalau yang dinikahi itu lebih dulu si ibu dari anak perempuannya, maka akadnya yang sah yang pertama. Begitu juga sebaliknya kalau yang dinikahi itu anak perempuannya terlebih dahulu baru ibu, maka yang dianggap sah adalah akad dengan anak perempuan Mazhab Hanbali“Kalau yang dimaksud mengumpulkan dua bersaudari sekaligus dalam satu skad nikah, maka hukumnya mutlak haram, tidak sah akad nya,” Bagaimana kalau akad tersebut berturut-turut, dalam waktu yang berbeda atau laki-laki itu tidak tahu atau tidak mengerti kalau kedua wanita yang dinikahi itu satu saudari kandung? Kalau belakangan laki-laki itu mengerti dan paham kalau keduanya bersaudari, maka harus diceraikan kedua-duanya sekaligus. Kalau si laki-laki itu tidak mau menceraikan, maka hakim yang harus turun tangan. []Baca jugaProfil Kukuh, Dirut Bank Syariah NTB Nikahi Adik-KakakUndang-Undang yang Mengatur Pernikahan Sedarah 7. Makna Mimpi Berjumpa kakak Laki Laki Yang Telah Wafat. Jika kamu pernah bermimpi berjumpa dengan kakak lelaki yang kemungkinan sudah wafat. Mimpi ini mengisyaratkan jika ada hati dari diri kamu yang masih belum terima seutuhnya keperginya kakak itu mengingati kamu selalu untuk mengirim doa padanya. 8. Mimpi Berjumpa Kakak Laki Laki Kekasih

Sebagaimana diketahui bahwa salah satu yang dilarang oleh Islam di dalam perkawinan adalah mengumpulkan atau mempoligami dua orang perempuan bersaudara. Ini berdasarkan firman Allah di dalam Surat An-Nisa ayat 23 وَأَنْ تَجْمَعُوا بَيْنَ الْأُخْتَيْنِ إِلَّا مَا قَدْ سَلَفَ Artinya “dan diharamkan bagi kalian mengumpulkan dua orang saudara perempuan kecuali apa yang telah berlalu.” Gambaran dari pernikahan yang dilarang ini adalah ketika seorang laki-laki dalam waktu yang sama memiliki dua orang istri atau lebih di mana para istri itu memiliki hubungan kekerabatan sebagai kakak beradik. Berbeda masalahnya bila kedua saudara perempuan tersebut menjadi istri sang laki-laki dalam waktu yang berbeda. Misal, pada awalnya sang laki-laki menikahi seorang perempuan, lalu di kemudian hari istrinya tersebut meninggal dunia atau bercerai dari laki-laki itu. Kemudian sang laki-laki menikahi adik perempuan dari mantan istrinya tersebut. Secara hukum ini diperbolehkan karena kedua kakak beradik itu tidak menjadi istri sang laki-laki dalam waktu yang sama. Kasus seperti ini sangat sering terjadi di masyarakat. Dalam adat Jawa sering disebut dengan istilah turun ranjang bila menikahi sang adik dari mantan istri dan naik ranjang bila menikahi sang kakak dari mantan istri. Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana bila kedua perempuan bersaudara itu merupakan saudara tiri. Bolehkah seorang laki-laki menjadikan kedua perempuan tersebut sebagai istri dalam waktu yang sama, atau dengan kata lain mengumpulkan atau mempoligami keduanya? Untuk lebih jelasnya kasus tersebut dapat digambarkan sebagai berikut Seorang laki-laki menikah dengan seorang janda. Masing-masing baik sang laki-laki maupun sang janda tersebut telah memiliki anak perempuan dari pasangan sebelumnya. Dengan demikian maka kedua anak perempuan itu satu sama lain memiliki hubungan sebagai saudara tiri, bukan saudara seayah seibu, saudara seayah, atau saudara seibu. Kemudian datang seorang laki-laki lain yang ingin menikahi kedua anak perempuan yang kini telah menjadi saudara tiri itu. Bagaimana Islam menghukumi pernikahan segitiga tersebut? Bolehkah seorang laki-laki mengumpulkan atau mempoligami dua orang perempuan yang memiliki hubungan sebagai saudara tiri? Dalam hal ini para ulama, di antaranya Imam Nawawi di dalam kitabnya Al-Majmû’ Syarhul Muhadzdzab menjelaskan وكذلك إذا تزوج رجل له ابنة امرأة لها ابنة فيجوز لآخر ان يجمع بين ابنة الزوج وابنة الزوجة Artinya “Demikian pula, bila seorang laki-laki suami yang memiliki anak perempuan menikah dengan seorang perempuan istri yang juga memiliki anak perempuan, maka diperbolehkan bagi orang lain mengumpulkan antara anak perempuannya suami dan anak perempuannya istri” Yahya bi Syaraf An-Nawawi, Al-Majmȗ’ Syarhul Muhadzdzab, [Kairo Darul Hadis, 2010], juz XVI, h. 495. Penjelasan Al-Muthi’i di atas memberikan satu kesimpulan bahwa boleh hukumnya seorang laki-laki berpoligami dengan dua orang perempuan yang terjalin hubungan sebagai saudara tiri. Kebolehan ini dikarenakan tidak adanya hubungan kekerabatan dan sepersusuan di antara kedua perempuan tersebut. Berbeda halnya dengan apa yang dilarang oleh ayat di atas yang mengharamkan seorang laki-laki menikahi dua orang perempuan bersaudara—seperti kakak dan adiknya—karena ada faktor kekerabatan di antara keduanya. Wallahu a’lam. Yazid Muttaqin, penulis adalah santri alumni Pondok Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan Surakarta, kini aktif sebagai penghulu di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Tegal.

Unduhilustrasi vektor Adik Perempuan Dan Kakak Lakilaki ini sekarang. Dan cari lebih banyak seni vektor bebas royalti yang menampilkan Adik laki--laki grafik yang tersedia untuk diunduh dengan cepat dan mudah di perpustakaan iStock.

Bagaimana hukum seorang adik menikah mendahului kakak? Di beberapa daerah, masih ada yang menganggap bahwa hukum seorang adik menikah mendahului kakak, tidak diperbolehkan. bahkan bertentangan dengan tradisi yang ada. Lantas sebenarnya seperti apa hukum seorang adik menikah mendahului kakak?Kabupaten Cirebon dikenal sebagai wilayah padat industri, banyak pengusaha yang berinvestasi di daerah tersebut. Cirebon dinilai berpotensi menjadi wilayah besar. Artinya, masyarakat Cirebon dipandang sebagai masyarakat kota yang idealnya melek pendidikan, digital dan rasional. Sebaliknya justru dijumpai di Cirebon bagian Timur, banyak masyarakat masih percaya terhadap tradisi perkawinan yang harus dilakukan secara antara kakak dan adik perempuannya harus saling menghormati dan menghargai satu sama perempuan harus menikah terlebih dulu. Baru kemudian adik perempuannya. Adik perempuan berikutnya pun menikah setelah kakak-kakaknya menikah terlebih terjadi perkawinan adik perempuan yang mendahului kakak perempuannya, maka itu dianggap sebagai sesuatu hal yang memalukan. Kalau sudah begitu, baik adik maupun kakak perempuan bisa memeroleh dampak buruk. Utamanya, keduanya sama-sama mendapatkan tekanan perempuannya mendapatkan stereotip masyarakat sebagai perawan tua dan dianggap tidak laku. Sedangkan bagi adik perempuan yang menikah dianggap perempuan yang kurang baik. Seperti mudah dekat dengan laki-laki, dan tidak menghargai lebih jauh, adik perempuan yang menikah mendahului kakaknya kadang dianggap sedang hamil karena melakukan hubungan seksual di luar nikah. Maka, dia harus dinikahkan sesegera opini masyarakat tersebut sudah berlangsung lama dan turun temurun, sehingga meskipun tidak mempunyai bukti yang riil, seolah-olah itu adalah dalam segi mental, anak kedua yang akan menikah menerima beban syarat-syarat tertentu. Seperti permintaan sejumlah uang yang harus dibayarkan kepada kakaknya. Jika tidak dilakukan, maka akan mendapatkan perlakuan kurang baik dari pihak ini tidak perlu terjadi. Relasi antara kakak dan adik perempuannya harus saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Begitupun, masyarakat dan anggota masyarakatnya harus bisa saling memahami, bukan malah mencurigai dan mengasumsikan hal yang belum tentu benar. Kalaupun terjadi ketimpangan dalam relasi tersebut, tradisi penyebabnya bisa saja diubah sesuai dengan kemaslahatan semuanya. Siapapun, baik kakak maupun adik yang mendapatkan jodoh lebih dulu, lebih baik dinikahkan lebih dulu. Seperti yang diterangkan oleh Al-Qur’an surah An-Nur ayat 32 Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak kawin dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas pemberian-Nya lagi Maha positif tradisi nikah berurutan seperti menanamkan kesopanan pada adik yang menikah lebih dulu kepada kakak perempuannya bisa tetap dipertahankan. Tentu dengan implementasi yang tak memberatkan. Adik harus tetap bahkan lebih menghormati kakaknya setelah menikah. Begitupun, kakak harus memberikan kasih sayang yang melimpah pada adik kakak harus bisa menghargai niat baik sang adik untuk membina rumah tangga lebih dulu. Begitupun sebaliknya, sang adik harus bisa memahami kondisi juga jargon yang akrab di kalangan nahdliyin, al-muhafadhotu alaa al-qadiimi al-shaalih wa al-akhdzu bi al-jadiid al-ashlah. Artinya adalah menjaga tradisi-tradisi lama yang baik sembari mengambil tradisi-tradisi baru yang lebih baik. Nilai dalam tradisi lama yang baik tidak ditinggalkan sekaligus mengambil nilai tradisi baru yang lebih baik. Sehingga diperoleh praktik bermasyarakat yang paling asal menikah adalah mubah, sehingga keputusan untuk menikah adalah hak bagi setiap individu, tidak melihat apakah anak pertama atau kedua. Seharusnya juga tidak boleh ada beban finansial yang ditambahkan ketika seseorang hendak kakak juga tidak boleh menjadi bahan pergunjingan masyarakat, sebab semua orang sebenarnya mengetahui bahwa jodoh merupakan rahasia Allah yang masuk dalam kategori takdir mubram. Sekeras apapun dia berusaha mengejar jodoh, jika belum ditakdirkan untuk menikah maka tidak dapat terealisasi.[]
Bahwa menyentuh wanita tidak membatalkan wudu sama sekali, baik dengan syahwat atau tanpa syahwat. Karena dalil-dalil tentang praktik Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang tidak membatalkan wudu ketika menyentuh wanita. Dan sebaik-baik petunjuk dalam memahami ayat adalah petunjuk dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Ada hal yang kerap terlupakan di rumah. Apakah itu?Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairy, dalam Minhajul Muslim, mengatakan bahwa adab kepada saudara ternyata sama seperti adab kepada ayah dan adab seorang adik kepada kakanya sama seperti adabnya kepada ayah. Dan, adab seorang kakak kepada adiknya sama seperti adabnya seorang ayah kepada ini berlaku dalam masalah hak, kewajiban dan saw. bersabda, “Hak seorang kakak atas adiknya adalah sama seperti hak seorang ayah atas anaknya.” HR Al-Baihaqi, Kanzul Ummal, dan Misyakâtul Mashâbih“Berbaktilah kepada ibumu dan ayahmu, kemudian kepada saudara perempuanmu dan saudara laki-lakimu, kemudian kepada yang ada di bawahmu dan yang di bawahmu.” HR Al-Hakim dan Al-Bazzar HASIL WAWANCARA. Dalam dokumen PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI DI PAUD AL FIDA KOTA SEMARANG (Halaman 88-96) a. Identitas Subyek : Kepala Sekolah PAUD Al-Fida kota Semarang. Nama : Niken Saptanti Yuniarti Amd. Tempat/Tanggal Lahir : Semarang, 17 Juni 1971. Umur : 44 Tahun. Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan Terakhir : D III, Manajemen b. Pernikahan. Foto iStockphotoDalam ajaran Islam tidak ditetapkan hukum pernikahan melangkahi kakak. Hal tersebut hanyalah persoalan adat dan budaya yang dipercayai oleh setiap orang. Namun, pernikahan melangkahi kakak tetap perlu diperhatikan meskipun dalam ajaran Islam tidak terdapat anjuran atau larangan mengenai hal tersebut. Pernikahan melangkahi kakak sebetulnya bersangkutan dengan rasa penghormatan antara adik dan orang beranggapan bahwa pernikahan melangkahi kakak adalah tindakan durhaka karena seorang adik seharusnya tidak mendahului menikah sebelum kakaknya. Namun, dalam ajaran Islam menikah adalah suatu hal yang dianjurkan agar umat muslim tidak terjerumus dalam perzinaan. Jika seseorang melarang atau menghambat pernikahan orang lain yang sudah semestinya dilakukannya, maka itu termasuk salah satu perbuatan zalim antar sesama umat seorang adik ingin segera menikah namun pernikahan tersebut akan melangkahi kakaknya, sebaiknya hal tersebut perlu dibicarakan terlebih dahulu antara adik dan kakak yang bersangkutan agar tidak menimbulkan permasalahan atau perseteruan antara adik dan kakak karena adik dianggap bertindak tidak sopan sudah mendahului atau melangkahi menganjurkan seseorang untuk segera menikah jika sudah memiliki persiapan yang matang dalam segala hal ke depannya. Seperti firman Allah dalam An-Nur ayat 32 yang artinya sebagai berikut“Nikahkanlah orang yang bujangan di antara kalian serta orang baik dari budak kalian yang laki-laki maupun perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan karunia-Nya. Allah Maha Luas dan Maha Mengetahui”. QS. An-Nur 32.Lalu, seperti apa sebenarnya hukum pernikahan melangkahi kakak dalam ajaran Islam? Simak penjelasannya pada ulasan berikut Pernikahan Melangkahi Kakak dalam IslamIlustrasi pernikahan. Sumber iStockphotoMenurut Ustadz Ahmad Sarwat Lc., dalam syariat Islam tidak terdapat hukum yang ditetapkan perihal pernikahan melangkahi atau mendahului seorang kakak. Namun, Islam menganjurkan seorang adik sudah seharusnya menghormati kakaknya yang berusia lebih tua darinya. Jadi, jika dikaitkan dengan pernikahan yang melangkahi kakak, hal tersebut perlu dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan keluarga yang bersangkutan agar hubungan antara adik dan kakaknya tetap berlangsung dengan sang kakak tidak merasa tersinggung jika adiknya mendahului atau melangkahinya, maka sang adik dapat melaksanakan pernikahan dengan baik tanpa memikirkan hukum yang berlaku dalam syariat Islam. Namun, jika sekiranya akan menimbulkan perasaan sakit hati dari pihak kakak, maka sebaiknya sang adik menunda pernikahannya terlebih dahulu meskipun dalam syariat Islam tidak terdapat hukum yang menganjurkan hal Zainul Ma'arif atau lebih akrab disapa Buya Yahya selaku pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, dalam Islam tidak ada larangan menikah melangkahi kakak. Siapa pun diperintahkan untuk menikah jika sudah waktunya, meskipun hal tersebut harus melangkahi kakaknya. Justru dianjurkan untuk menikah jika seseorang syahwatnya sudah bergejolak agar tidak terjerumus dalam terdapat larangan menikah melangkahi kakak, hal tersebut bukanlah hukum dalam syariah Islam, namun adat dan budaya dalam suatu keluarga yang ditetapkan hanya untuk menghormati kedudukan sang kakak. Namun, jika terdapat seseorang yang melarang orang lain yang sudah bergejolak syahwatnya untuk menikah karena melangkahi kakaknya, orang tersebut termasuk golongan orang yang hukum pernikahan melangkahi kakak dalam Islam?Apakah memberi uang pelangkah untuk kakak merupakan suatu kewajiban?Bagaimana jika orang tua melarang sang adik untuk menikah jika melangkahi kakak? tapiwanita mencoba tegar dan terlihat kuat dihadapan semuanya, ia tak mau terlihat lemah . wanita bukanlah seseorang yang egois, mereka mempunyai perhatian dan sikap lemah lembut yang diciptakan dan dianugerahkan tuhan kepadanya . itulah sebabnya tuhan menganugerahkan seorang anak lahir dari rahim seorang wanita bukan dari kaum laki-laki . - Bolehkah jika adik nikah melangkahi sang kakak ? Mungkin hal ini menjadi permasalahan di dalam sebuah keluarga yang memiliki anak lebih dari satu. Ada banyak anggapan bahwa sang adik tidak boleh menikah lebih dahulu atau dengan kata lainnya melangkahi sang kakak. Bahkan di beberapa daerah di Indonesia, ada pula tradisi membayar denda jika sang adik mendahului kakaknya untuk menikah. Hal ini lantas menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana pandangan sebenarnya dalam Islam mengenai permasalahan tersebut. Baca juga Begini Pendapat Ustaz Abdul Somad Terkait Ritual Tolak Bala di Danau Bungara Apalagi jika antara adik-kakak dalam satu keluarga, sang adik sudah berjumpa dengan pasangan yang dianggapnya cocok sebagai pendamping hidupnya. Ia pun sudah mantap dan memiliki rencana untuk membina rumah tangga. Jika demikian, bolehkah sang adik meninggalkan sang kakak untuk menempuh jalur penikahan lebih dahulu ? Berikut adalah penjelasan dari beberapa ulama mengenai masalah tersebut, yang telah dirangkum oleh dari berbagai sumber. Baca juga Warga Aceh di Australia Galang Dana Pembangunan Masjid di Gle Ceurih, Sepekan Terkumpul 6000 Dolar Hukum Me nikah melangkahi kakak Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, Zainul Ma'arif atau yang lebih akrab disapa Buya Yahya dalam sebuah tayangan video yang diunggah oleh kanal YouTube Al-Bahjah dengan judul 'Bolehkah Menikah Mendahului Kakak ? - Buya Yahya Menjawab' mengatakan, bahwa nikah melangkahi kakak tidak ada larangannya. Yang ada, kata Buya, adalah perintah untuk menikah bagi siapapun yang sudah sampai waktunya. Meskipun hal itu membuat orang tersebut harus melangkahi sang kakak. Baca juga Ustaz Abdul Somad Selalu Tidur Miring ke Arah Kiblat, UAS Ungkap Ingat Cerita Masa Lalu "Tidak ada larangan melangkahi kakaknya," kata Buya.
Makna kata al-Hamwu (Ipar) Makna kat ipar (al-Hamwu) seperti yang disebutkan dalam hadis adalah kerabat suami, selain ayah atau anaknya. Karena ayah dan anak suami (jika menikah dengan duda) adalah mahram bagi istri. Sementara saudara suami, keponakan suami, paman suami, dst. mereka bukan mahram bagi istri. An-Nawawi mengatakan,
- Menjadi pengetahuan umum bahwa urusan pernikahan tertulis dalam agama dan negara. Selain itu, urusan pernikahan juga diatur dalam aturan adat yang tak tertulis namun melekat di masyarakat sebagai kebiasaan. Contohnya, dalam norma sosial masyarakat di Jawa, ada batas-batas tertentu dalam pernikahan yang dilanggar terkesan cukup tabu. Baca Juga Antisipasi Gangguan Saat PON XX Papua, PLN Gelar Simulasi Kelistrikan Anti Padam Hal ini seperti seorang adik yang waktu pernikahannya mendahului atau melangkahi kakanya. Sehingga muncullah aturan bahwa seorang kakak harus menikah terlebih dahulu sebelum adiknya menikah. Atau apabila seorang adik sudah memiliki calon namun kakaknya belum, maka sang adik harus menunggu kakaknya menemukan pasangan yang pas. Sebagian masyarakat Jawa masih menerapkan sistem larangan bagi seorang adik yang menikah melangkahi kakaknya. Lalu, bagaimanakah hal ini dalam kacamata Islam? Bolehkah seorang adik menikah duluan daripada kakaknya? Dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah pada 6 September 2018, Buya Yahya menjelaskan hal ini. Baca Juga Terus bertambah, PLN Selesaikan Sertifikat Aset 4 Provinsi di Sumatera Hukum seorang adik menikah duluan daripada kakanya adalah suatu hal yang sah untuk dilakukan dan tidak dilarang dalam Islam. Hal ini dikarenakan bisa saja sang kakak tidak ingin menikah atau belum menemukan jodoh. Sehingga tidak boleh menghalangi apabila adiknya memiliki keinginan menikah duluan daripada kakaknya. Terkini
NaveenSharma sebagai Rehan Mittal (musim 3) (Mati): Putra Shekhar dan Mukti, kakak laki-laki Anu, teman Yuvraj. Heli Daruwala sebagai Anu Mittal (musim 3) (Mati): Adik perempuan Rehan, teman Kuhu. Shahab Khan sebagai Sunil Munshi (musim 3): kepala akuntan keluarga Sumitra.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Om Shri Ganesha Ya NamahPernikahan atau perkawinan merupakan hal yang sacral. Untuk memuliakan perkawinan, agama mengatur banyak hal tentang ini. Perkawinan atau pernikahan dalam ajaran Hindu di Bali disebut pawiwahan atau dalam veda disebut “Vivaha Samskara”. Ada berbagai anjuran maupun larangan dalam perkawinan, misalnya; tidak boleh menikahi keluarga dekat, tidak boleh menikahi anak dari guru kerohanian, dianjurkan memilih hari-hari baik dalam melaksanakan upacara perkawinan, batasan umur menikah, ritual yang dianjurkan dalam pernikahan. Dan banyak lagi ketentuan-ketentuan kitab suci tentang aturan perkawinan. Selain larangan dan anjuran tersebut, salah satunya yang sering menjadi pertanyaan masyarakat nusantara, khususnya masyarakat Jawa adalah tradisi menikah mendahului kakak kandung. Terjadi pro dan kontra antara masyarakat yang tradisional dengan yang moderat, atau antara Islam abangan dengan Islam larangan menikah mendahuli atau melangkahi kakak kandung masih pro dan kontra disebabkan dalam Hukum Islam tidak jelas aturan tentang tata tertib perihal tersebut. Menurut Ahmad Sarwat, seperti dikutip dari situs Era Muslim 2007 menyatakan bahwa “Melangkahi kakak yang lebih tua dalam menikah tidak ada aturan dasar yang melarangnya”. Ia menambahkan bahwa yang diharuskan adalah seorang adik menghormati kakaknya. Mereka yang lebih muda menghormati yang lebih tua. Yang junior menghormati yang senior. Namun apakah melangkahi dalam menikah itu termasuk hormat atau tidak hormat, semua dikembalikan kepada kebiasaan dan budaya masyarakat setempat. Kalau sudah demikian, maka hal itu termasuk dalam kaidah al-’aadah muhakkamah. Sebuah adat di suatu tempat bisa bernilai dalam tradisi nusantara, khususnya di Bali; Larangan seorang adik tidak boleh mendahului kakaknya. Kepercayaan ini masih eksis hingga sekarang, meski semakin banyak yang melanggar. Seiring perkembangan jaman dan pengaruh globalisasi yang semakin dirong-rongnya kearifan lokal. Pelanggaran terhadap larangan kawin mendahului kakak, semakin menjadi-jadi. Penyebab utama, biasanya karena sang adik menikah karena kecelakaan “Marired by accident”. Selain itu karena sang kakak sulit mendapatkan jodoh. Menikah atau kawin mendahului kakak yang lebih tua dipercaya dapat membawa sial bagi mereka, baik yang dilangkahi maupun yang melangkahi. Tradisi larangan agar tidak menikah mendahului kakak juga terdapat dalam kepercayaan masyarakat Jawa. Terutama dalam kepercayaan Sunda. Saya berasumsi bahwa tradisi Sunda sangat mirip dengan tradisi Hindu di Bali. Bahkan saya beranggapan bahwa tradisi Sunda lebih mirip dengan tradisi Hindu di Bali dibandingkan dengan tradisi Jawa tradisi Sunda ada istilah Ngarunghal. Menurut Saifuddin ASM dalam bukunya; Membangun Keluarga Sakinah menyatakan istilah ngarunghal yang berarti seorang adik mendahului kakaknya. Biasanya, jika yang akan di-runghal itu seorang pria, suka diadakan acara khusus terlebih dahulu berisi minta izin, minta maaf, bahkan harus membayar pelangkah, baik berbentuk barang atau uang. Sang kakak biasanya mengajukan permintaan yang harus dipenuhi oleh sang adik. Ngarunghal yang dibolehkan dalam adat sunda adalah seorang adik wanita kepada kakaknya yang laki-laki. Jika kakaknya itu perempuan, biasanya dijauhkan terlebih dahulu, atau tidak diizinkan sama sekali oleh orang tuanya, karena takut buruk. Kepercayaan semacam ini hanya merupakan warisan nenek moyang. Dalam Islam tidak ada tata tertib, siapa yang lebih dulu mau, apakah kakaknya ataukah adiknya terlebih pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang adik laki-laki yang kawin melangkahi kakak laki-laki yang memang tidak dibolehkan. Tetapi jika seorang adik perempuan melangkahi kakak laki-laki masih diberi kelonggaran, dengan syarat membayar pelangkah seperti dalam tradisi Sunda. Dan seorang adik perempuan melangkahi kakak perempuan juga tidak diperkenankan. Saya juga berasumsi bahwa, jika seorang adik laki-laki yang melangkahi kakak perempuan masih diberi boleh jujur, aturan tersebut sebenarnya bersumberkan pada sastra Hindu. Terutama diatur di dalam kitab Dharmasastra, khususnya kitab Parasara Dharmasastra. “Yang kawin sebelum kakak laki-lakinya kawin, gadis yang dinikahinya, demikian pula ayah yang mengijinkan putrinya, pendeta yang mengupacarai perkawinan tersebut dan kakak laki-laki yang dilangkahi perkawinan tersebut, kelimanya akan pergi ke neraka” Parasara Dharmasastra Dari sloka tersebut maka seorang adik laki-laki, gadis/istri, kakak laki-laki yang dilangkahi, ayah kandungnya dan pendeta yang mengupacarai mereka akan menjadi penghuni neraka. Larangan tersebut tidak saklek, masih ada pengecualian dan penebusan dosa bagi mereka yang melangkahi, dilangkahi, maupun sang pendeta yang mengupacarai perkawinan itu. Dalam sloka Parasara Dharmasastra seorang adik yang kawin melangkahi kakaknya disebut Parivetta, seangkan seorang kakak yang dilangkahi disebut parivetti. Dalam sloka selanjutnya dinyatakan pengecualian-pengecualian seorang kakak laki-laki yang boleh dilangkahi. Hyang Parasara bersabda, “Seorang adik yang melakukan perkawinan sebelum kakak laki-lakinya kawin, tak akan berdosa apabila si kakak bungkuk, banci, gila atau dilahirkan buta dan tuli Parasara Dharmasastra Dan juga disabdakan, “Seorang adik yang kawin sebelum kakak laki-lakinya kawin tak akan berdosa apabila si kakak berasal dari anak kakak laki-laki ayahnya atau kakak angkat ataupun kakak yang diperoleh ayahnya dari istri orang lain Parasara Dharmasastra Yang dimaksud kakak berasal dari anak kakak laki-laki ayahnya adalah kakak sepupu atau anak saudara ayah. Sedangkan kakak yang diperoleh ayahnya dari istri orang lain maksudnya adalah kakak tiri. Selanjutnya dinyatakan “Seorang adik dapat kawin dengan persetujuan kakak laki-lakinya yang tidak kawin karena bersumpah untuk tetap membujang seterusnya. Ini menurut pengertian Sankha” Parasara Dharmasastra sankha maksudnya pendapat dari Bhagawan Sankha, “Sankha dan Likitha”.Dari sloka-sloka tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang ditekankan adalah adik kandung laki-laki berdosa kawin melangkahi kakak kandung laki-laki. Sedangkan adik perempuan dan kakak perempuan tidak disebutkan. Bisa menyesuaikan dengan tradisi setempat. Karena adat setempat juga merupakan sumber hukum Hindu, sepanjang tidak bertentangan dengan Veda Sruti, sebagai otoritas ada pengecualian, juga terdapat aturan penebusan dosa bagi mereka yang terpaksa atau tidak sengaja kawin melangkahi kakak kandung. Hyang Parasara bersabda, “Untuk penebusan dosa mereka masing-masing seorang parivetta sebaiknya melaksanakan dua krcchra vrata, pengantin wanitanya melaksanakan krcchrati krcchra vratam, sedangkan pendeta yang mengupacarai perkawinan tersebut hendaknya melaksanakan candrayana vrata” Parasara Dharmasastra sedikit uraian tentang larangan kawin melangkahi kakak yang lebih tua yang dianggap tradisi dari nenek moyang namun sebenarnya bersumberkan pada kitab suci Hindu. Masih banyak yang dianggap tradisi nenek moyang merupakan ajaran dari Veda yang sudah pernah mengakar dalam masyarakat Nusantara. Om Tat SatBaca pula Bersujud dalam Tradisi Veda Lihat Humaniora Selengkapnya
Padahal jilbab dan kerudung adalah dua perkara yang berbeda. 1. Perintah Menutup Aurat. Menutup aurat dan pakaian Muslimah ketika keluar rumah merupakan dua pembahasan yang terpisah, karena Allah Swt. dan Rasul-Nya memang telah memisahkannya. Menutup aurat merupakan kewajiban bagi seluruh kaum Muslim, laki-laki dan perempuan. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. "Laki-laki jangan ikut-ikutan masak dan nyuci. Udah, itu urusan Mbakmu dan ibu nanti. Kamu itu tugasnya sekolah bukan melakukan tugas kayak perempuan"*** Seorang teman pernah bercerita mengenai adik laki-lakinya yang begitu dimanjakan oleh si ibu. Tiap pulang sekolah dan berkeinginan menata pakaiannya, pasti si ibu akan melarangnya karena merasa itu tugas perempuan. Alhasil, adik temanku ini sampai usia SMA dia masih bergantung pada si kakak atau ibu. Dia bahkan selalu meletakkan seragam-seragamnya secara serampangan dan menunggu untuk dicucikan. Beruntung, di rumah ada mesin cuci sehingga teman saya tidak perlu manual menggunakan demikian, andai saja dulu ia tidak dilarang mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci, memasak, menyapu hingga membersihkan rumah. Si adik akan terbiasa melakukan pekerjaan itu sebagai skill dipahami bahwa skill dasar adalah kemampuan yang harus dikuasai oleh setiap orang agar dapat melakukan suatu pekerjaan tertentu dengan sempurna. Keterampilan atau skill dasar ini memungkinkan seseorang untuk bekerja dengan baik dan tak terbatas gender. Baik laki-laki maupun perempuan perlu bisa melakukannya. Memasak MakananBagi orang yang berpikiran kuno, masak hanyalah tugas perempuan. Padahal skill memasak dibutuhkan manusia agar mereka bisa bertahan ketika tak ada makanan instan yang bisa dibeli. Melalui skill memasak, manusia bisa memanfaatkan bahan makanan apapun sehingga memenuhi perut, terkhusus bagi mereka yang jauh dari rumah karena merantau. 1 2 3 4 Lihat Sosbud Selengkapnya
Hukum Menikahi Sepupu dari Ayah dan Ibu serta Dalilnya. Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, terdapat tiga definisi terkait kata sepupu. Pertama, sepupu adalah saudara senenek. Kedua, sepupu merupakan anak dari dua bersaudara--misalnya, anak dari paman atau bibi atau tante. Ketiga, sepupu didefinisikan sebagai saudara misan.
Agama Islam yang sempurna sudah mengajarkan berbagai macam petunjuk sampai hal yang sekecil-kecilnya dan hal-hal yang mungkin dianggap “tabu” oleh sebagian orang. Misalnya pertanyaan sebagaimana judul diatas. Pertanyaan diajukan kepada syaikh Abdul Aziz bin baz rahimahullah, هل يجوز أن أقبل أختي أو تقبلني؟ Apakah boleh saya mencium saudari perempuan atau bolehkah ia menciumku? لا بأس أن تقبل أختك وتقبلك، وهكذا جميع محارمك كعمتك وخالتك وزوجة أبيك وأمك وبنت أخيك تقبلها مع الخد أو مع الأنف أو جبهتها أو رأسها إن كانت كبيرة، فالنبي صلى الله عليه وسلم كان يقبل فاطمة إذا دخلت عليه أو دخل عليها يأخذ بيدها عليه الصلاة والسلام، والصديق أبو بكر رضي الله عنه لما دخل على ابنته عائشة وهي مريضة قبلها مع خدها Jawaban Tidak mengapa mubah engkau mencium saudari perempuanmu atau ia menciummu. Demikian juga berlaku untuk semua mahrammu seperti bibi baik dari ayah atau ibu, istri ayahmu, ibumu, anak saudaramu keponakan. Engkau boleh mencium di pipi, hidung, kening atau kepala jika ia lebih tua. Nabi shallallahu alaihi wa sallam mencium Fatimah jika menemuinya masuk kerumahnya atau Fatimah menemui beliau, maka ia mengambil tangan Nabi alihis shalatu was salam. Dan Abu bakar As-Shiddiq radhiallahu anhu ketika menemui Aisyah anak perempuannya dalam keadaan sakit, ia menciumnya di pipi Aisyah.[1] Perlu diketahui jug bahwa ciuman juga dibahas fikhnya oleh para ulama. Ciuman ada beberapa jenis dan sesuai dengan orang yang dicium. Ibnu Abidin As-Dimasyqi rahimahullah berkata, التقبيل على خمسة أوجه قبلة المودة للولد على الخد، وقبلة الرحمة لوالديه على الرأس، وقبلة الشفقة لأخيه على الجبهة وقبلة الشهوة لامرأته وأمته على الفم وقبلة التحية للمؤمنين على اليد وزاد بعضهم، قبلة الديانة للحجر الأسود جوهرة. “Ciuman itu ada lima macam 1. Ciuman cinta, yaitu ciuman kepada anak di pipinya. 2. Ciuman kasih sayang, yaitu ciuman kepada ibu dan bapak di kepalanya. 3. Ciuman sayang, yaitu ciuman kepada saudara di dahinya. 4. Ciuman birahi, yaitu ciuman kepada istri atau budak perempuan di mulutnya. 5. Ciuman penghormatan, itulah ciuman di tangan untuk orang-orang yang beriman. Sebagian ulama menambahkan yaitu ciuman sebagai ketaatan terhadap agama yaitu mencium batu hajar aswad.”[2] Namun hendaknya seorang muslim perhatikan keadaan, jika memang di daerahnya atau di tempatnya belum terbiasa melihat saudara laki-laki mencium pipi saudara perempuannya, atau bapak mencium pipi anak perempuannya lebih-lebih saudari atau anak perempuannya sudah memiliki suami. Sebaiknya tidak dilakukan karena hukumnya sekedar mubah. Sebagaimana kaidah fiqhiyah. درء المفاسد مقدم على جلب المصالح “Menolak mafsadat didahulukan daripada mendatangkan mashlahat” Demikian pembahasan singkat ini semoga bermanfaat. Gedung radioputro FK UGM, 17 Sya’ban 1434 H Penyusun Raehanul Bahraen Artikel silahkan like fanspage FB , subscribe facebook dan follow twitter [2] Raddul Mukhtar alad Duril Mukhtar 6/384, Darul Fikr, Beirut, cet. II, 1412 H, syamilah Pembagian ahli waris dalam kasus di atas sbb: a) Istri ketiga mendapat 1/8 = 3/24. b) 4 Anak kandung perempuan (dari istri pertama dan kedua) mendapat 2/3 (untuk empat orang) = 16/24. c) 7 saudara kandung (laki dan perempuan) mendapatkan sisanya yakni 5/24. Saudara 5 saudara lelaki masing-masing mendapat 2/12; dua saudara perempuan masing Dan ketika anak kecil laki-laki dan perempuan telah menginjak usia sepuluh tahun, maka wajib untuk memisahkan mereka dengan ibu, bapak, saudara laki-laki, dan perempuannya dengan ranjang yang berbeda, sebab terdapat dalil nash yang menyebutkan hal ini. (Abu Bakar bin Muhammad al-Husaini, Kifayah al-Akhyar, hal. 354) (Saya punya dua kakak perempuan) I have a younger brother. (Saya punya satu adik laki-laki) I have two big brothers and one little sister. (Saya punya dua kakak laki-laki dan satu adik perempuan) Selain itu, kita juga bisa mengindikasikan apakah saudara kita itu kakak atau adik kita dengan menyebutkan selisih usia kita dengan mereka. Contoh
\n \nhukum kakak laki laki mencium adik perempuan
13Alasan Pria Mencium Kening Wanita. Pria dan wanita adalah mahkluk yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, pria dan wanita selalu membutuhkan satu sama lain karena mereka adalah mahkluk yang diciptakan untuk saling mendampingi dan melengkapi. Bagi wanita, yang mungkin memiliki gebetan atau teman pria dekat mungkin juga akan merasa ingin .